Rabu, 02 Mei 2012

Pengumpulan Data

1.      Pengertian Data
Pengertian data menurut Webster New World Dictionary,  Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu  sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang  sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan  gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. 
Data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai  yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data  dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau  sifat. Beberapa macam data antara  lain ; data populasi dan data  sampel, data observasi, data primer, dan data sekunder. 
Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis)  ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan  keputusan – keputusan/ kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam  rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan.  Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil  keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik.  
Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya  kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup  yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah  secara menyeluruh merupakan data relevan.   Riset akan menghasilkan data. Ada tiga peringkat data yaitu  data mentah, hasil pengumpulan, data hasil pengol berupa  jumlah, rata – rata, persentase, dan data hasil analisis berupa  kesimpulan. Yang terakhir inii  mempunyai peringkat tertinggi  sebab langsung dapat dipergunakan untuk menyusun saran atau  usul untuk dasar membuat keputusan.
2.      Jenis – jenis Data
            1.      Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua :
a.       Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja,  kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya  kepemimpinan, dsb
b.      Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka,  misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dsb 
           2.      Menurut sumber data, yang selanjutnya dibagi dua:
a.       Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang  menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya  suatu perusahaan: Jumlah karyawannya, jumlah  modalnya, jumlah produksinya.
b.       Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang  dapat menggambarkan faktor–faktor yang mungkin  mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya  beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
          3.      Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
a.       Data Primer  (primary data) yaitu data yang dikumpulkan  sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung  dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang  bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi.
b.      Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/  dikumpulkan dan disatukan oleh studi – studi sebelumnya  atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya  sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dean  arsip – arsip resmi.
          4.      Menurut waktu pengumpulanny, dapat dibagi dua: 
a.       Data “cross section” ialah data yang dikumpulkan pada  suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu  tersebut.  Misalnya : data penelitian yang menggunakan kuesioner
b.      Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok, penduduk.

3.      Metode Pengumpulan Data
       1.      Wawancara
·         Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
·         Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
·         Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
·         Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
·         Metode yang paling efektif.

      2.      Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
a.       Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.
b.      Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
c.       Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
d.      Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
e.       Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

      3.      Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan

4.      Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau  mengubah variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu  yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, atau nilai dapat  berbeda dalam waktu yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab tiga mengenai proposisi.

5.      Macam-macam Variabel

Secara konseptual variabel dapat kita bagi menjadi empat  bagian utama, yaitu (Sekaran, 2006):
      1.      Variabel  dependent adalah variabel yang menjadi perhatian  utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel dependen sering  juga disebut dengan variabel terikat atau variable terpengaruh.
      2.      Variabel  independent adalah variabel yang dapat  mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan  mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi  variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen  merupakan hasil dari variabel independen. Variabel  independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau  variabel yang mempengaruhi.
      3.      Moderating Variable adalah variabel yang mempunyai dampak  kontingensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan  variabel independen dan variabel dependen.
      4.      Intervening variable adalah faktor yang secara teori  berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati.  Intervening  variable ini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimana mengkonsepsi hubungan anatar varibel independen dan variabel dependen.




 Sumber :



Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah? Istilah ini sudah sering kita dengar. Tetapi apa yang disebut dengan metode ilmiah? Mari kita lihat dahulu beberapa definisi metode ilmiah menurut beberapa sumber online yang bisa dipercaya.


Menurut Kamus Merriem-Webster:

principles and procedures for the systematic pursuit of knowledge involving the recognition and formulation of a problem, the collection of data through observation and experiment, and the formulation and testing of hypotheses

Menurut Biologi Online:

A systematic approach to solving a problem by discovering knowledge, investigating a phenomenon, verifying and integrating previous knowledge. It follows a series of steps that evaluates the veracity or the feasibility of a predictionthrough research and experimentation from where the information obtained will be used as a basis in making conclusions.

Menurut Answer.com:


The principles and empirical processes of discovery and demonstration considered characteristic of or necessary for scientific investigation, generally involving the observation of phenomena, the formulation of a hypothesis concerning the phenomena, experimentation to demonstrate the truth or falseness of the hypothesis, and a conclusion that validates or modifies the hypothesis.

Setelah melihat ketiga definisi di atas, kita bisa mendapatkan gambaran apa itu metode ilmiah. Kita bisa menarik benang merah di antara ketiganya. Kurang lebih, bisa kita katakan  bahwa metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan (atau menjawab pertanyaan penelitian) yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi masalah berdasarkan observasi tadi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

Lalu apa hubungannya dengan teknik penulisan ilmiah? Pada definis di atas, kita belum melihat adanya tulisan ilmiah. Tetapi setiap penelitian belum dianggap selesai kalau hasilnya belum dilaporkan. Di sini lah peran penulisan ilmiah. Laporan penelitian itu harus dibuat dengan baik mengikuti kaidah (teknik) yang ilmiah pula. Bahkan beberapa definisi lain yang tidak tampak di sini, secara sengaja menambahkan komunikasi hasil temuan penelitian sebagai langkah terakhir dari metode ilmiah. Kita bisa memahami bahwa publikasi ilmiah menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian langkah-langkah metode ilmiah. 

Karakteristik Metode Ilmiah :
Adapun karakteristik metode ilmiah adalah sebagai berikut :
·         Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
·         Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan  bukti-bukti yang tersedia
·         Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
·         Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
·         Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah
1.      Memilih dan mendefinisikan masalah.
2.      Survei terhadap data yang tersedia.
3.      Memformulasikan hipotesa.
4.      Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5.      Mengumpulkan data primair.
6.      Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7.      Membual generalisasi dan kesimpulan.
8.      Membuat Laporan

Sumber :
files.ryant-java.webnode.com/200000059.../metode%20ilmiah.ppt